BUKU TK A adalah sebuah buku pedoman atau pegangan untuk guru TK A (sasaran usia 4 tahun). Buku ini berisi panduan lengkap untuk mendidik anak-anak di taman kanak-kanak kelompok A, didalamnya dilengkapi dengan tema program semester, hingga pada rencana pelaksanaan pembelajaran harian, RPPH. Pada Lembaga Taman Kanak-Kanak pendidik atau guru memiliki peranan yang penting, guru adalah kunci dalam membantu anak dalam tumbuh kembang secara optimal. BUKU TK A, karena sifatnya adalalah buku pegangan guru maka dipegang oleh guru sebagai acuan pembelajaran anak-anak didik. BUKU TK A terbit berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan no. 137 tahun 2014 tentang Standar PAUD dan nomor 146 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini. Buku ini mendorong Pusat Kurikulum dan Perbukuan mengembangkan buku panduan yang operasional sebagai sumber ide/gagasan bagi guru dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran di TK A.
Beberapa fungsi dari BUKU TK A untuk buku pegangan guru TK A mempunyai fungsi dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 diantaranya :
- Memberikan sebuah wawasan keilmuan bagi para pendidik atau pengasuh TK A
- Memberikann contoh tentang bagaimana cara mengembangkan kegiatan pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
- Memberikan contoh beserta penjelasan yang memandu pendidik dan atau pengasuh untuk dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran di PAUD terkhusus usia 5-6 tahun (Jenjang TK A dan TK B)
BUKU TK A adalah panduan untuk mendidik anak-anak yang berada pada jenjang TK A. Buku ini menuntut dalam berkegiatan Aktif dan Pasif, antara lain :
- Kegiatan AKtif
Dalam kegiatan bermain secara aktif, anak dapat melakukan berbagai aktivitas gerakan yang melibatkan seluruh panca indera dan anggota tubuh lainnya. Berbagai jenis kegiatan bermain aktif adalah :
- Tactile Play
Sebuah kegiatan bermain menggunakan keterampilan jari-jari, menggerakkan jari-jemari anak yang dapat membantuk anak agar memahami dunia sekitar melalui alat perabaan dan indera penglihatannya.
- Functional Play
Yaitu kegiatan bermain pada anak dengan melibatkan panca indera dan kemampuan gerak motorik dengan bertujuan mengembangkan aspek motorik anak. Agar fungsi motorik berkembang optimal.
- Constructive Play
Seperti artinya, kata konstruksi yaitu yang berarti bangunan. Kegiatan ini mengutamakan anak bermain membangun, membentuk, menciptakan bangunan. Media yang digunakan bisa berupa balok, leggo, atau yang lainnya.
- Creative Play
Mengasah daya kreativitas anak, biasanya kreativitas muncul dari sebuah imaginasi. Hal-hal diluar dugaan kita akan terjadi. Dengan caranya anak bisa bermain, misalnya dengan memfungsikan meja kecil anak membaliknya dan diperankan untuk membuat perahu-perahuan.
- Symbolic/ Dramatic Play
Adalah bermain peran, anak menjadi peran tertentu, seperti drama atau cerita. Atapun misalnya anak bermain dokter-dokteran, maka peran yang sedang dijalankan adalah sebagai seorang dokter.
- Play Games
Permainan yang berupa mainan kompetisi adanya persaingan. Contoh anak bermain lomba lari, ada unsur menang dan kalah yang membuat anak senang dan termotivasi.
- Kegiatan Pasif
Kegiatan bermain secara pasif tidak melibatkan banyak gerak tubuh pada anak, melainkan hanya melibatkan panca indera saja terutama indera penglihatan dan pendengaran. Kegiatan bermain pasif contohnya Receptive Play, yakni sebuah permainan yang dimana anak-anak mendengar cerita atau sedang menyaksikan kegiatan. Melalui mendengar dan melihat ia akan memahami apa yang sedang ada di hadapannya.