Kurikulum Merdeka atau yang pada sebelumnya adalah kurikulum prototipe diluncurkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan , Riset, dan Teknologi yaitu Nadiem Makarim. Bagi siswa maupun guru SMA/SMK mungkin sempat mengalami kebingungan karena kurikulum yang terus berevolusi. Akibat dari perubahan kurikulum tersebut maka berpengaruh juga pada fokus pilihan konsentrasi siswa, antara memilih masuk Bahasa, IPA, atau IPS. Dengan kurikulum merdeka ini pasalnya, siswa bisa memilih kombinasi mata pelajaran sesuai dengan minat siswa. Disesuaikan pada keinginan dan minat siswa. Memang terkadang ada rasa bingung memilih diantara tiga konsentrasi, atau bahkan ingin memilih lebih dari satu konsentrasi, maka diterapkannya kurikulum merdeka ini adalah sebuah keniscayaan bagi siswa yang ingin memilih lebih dari satu konsentrasi.
Salah satu kebijakan yang baik dalam kurikulum merdeka ini adalah memberikan choice atau pilihan pada siswa SMA ini karena juga berdasarkan pertimbangan siswa SMA sudah memasuki usia dewasa yang bisa menentukan pilihan. Jika siswa SMA sudah menentukan pilihan konsentrasi maka sekolah memfasilitasi Buku Kurikulum Merdeka SMA/SMK sesuai pada mata pelajaran yang dibutuhkan. Melalui Buku Kurikulum Merdeka SMA/SMK mengantarkan siswa agar menjalani proses belajar mengajar lebih sederhana dan fleksibel, hal ini akan membuat siswa belajar lebih aktif, bukan lagi pasif.
Di dalam kurikulum merdeka diberikan panduan melalui Buku Kurikulum Merdeka SMA/SMK dengan bermcam jenis aktivitas yang lebih relevan dan banyak memberikan keleluasaan yakni ruang untuk tugas berbasis proyek atau project base. Perlu diketahui bersama bahwa kurikulum merdeka ini adalah kurikulum yang disediakan bagi sekolah yang sudah siap untuk melakukan transformasi, sesuai dengan akselerasi yang diinginkan.
Kemendikbud Ristek telah memberikan kewenangan kepada pihak satuan Pendidikan, kepala sekolah, beserta guru untuk memilih kurikulum. Kurikulum merdeka ini adalah opsi atau pilihan bagi sekolah yang sudah sangat sukses dengan kurikulum darurat, jadi bukan sebuah paksaan karena didasarkan pada kemampuan masing-masing. Terdapat banyak perbedaan antara kurikulum 2013 dengan kurikulum merdeka. Berikut kami sajikan dalam bentuk table di bawah ini :
Standar | Kurikulum 2013 | Kurikulum Merdeka |
Kerangka Dasar | -Rancangan landasan utamanya adalah tujuan sistem pendidikan Nasional dan Standar Nasional Pendidikan | Mengembangkan profil pelajar Pancasila pada peserta didik.
|
Kompetensi yang dituju | -Kompetensi Dasar (KD) yang dikepompokkan pada 4 Kompetensi Inti (KI) yaitu : Sikap spiritual, Sosial, Pengetahuan, Keterampilan.
-KD untuk mencapai KI dalam saatuan per tahun. -KD pada KI 1 dan KI 2 hanya pada mapel Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan. |
-Capaian pembelajaran ditempu per fase.
-Capaian pembelajaran tertulis dalam bentuk paragraf yang diurai antara lain pengetahuan, sikap, ketrampilan untuk mencapai, menguatkan, dan meningkatkan kompetensi.
|
Untuk siswa SMA seperti yang disinggung pada pembahasan di atas, penggunaan kurikulum merdeka memberikan ruang untuk siswa memilih peminatan/konsentrasi lebih dari satu. Sementara bagi siswa di tingkat SMK, metode pembelajaran dibuat dengan lebih sederhana, yaitu 70% mata pelajaran kejuruan dan 30% mata pelajaran umum. Selain hal tersebut, di akhir masa Pendidikan para siswa dituntut untuk menyelesaikan esai ilmiah sebagaimana mahasiswa menyelesaikan Tugas Akhir (TA), skripsi, sebagai persyaratan kelulusan. Cara ini dilakukan untuk mengasah kemampuan para siswa agar dapat berpikir kritis, ilmiah, dan analitis. Tentu saja memang bukan hal yang mudah, namun dengan dibekali belajar yang serius serta menggunakan Buku Kurikulum Merdeka SMA/SMK sebagai referensi akan membuat siswa lebih terasah.